Thursday, February 17, 2011

Why do troublemakers (Mengapa Harus Rusuh)


Riots are not the last alternative of solving the problem, but unrest will add to our misery
Apa sih yang dipahami dari kerusuhan itu sendiri..?? dibelahan dunia manapun yang ada hanya rusuh dan rusuh. Sekarang emang lagi trend yang namanya demo. Apapun bentuknya, apapun materinya, seakan akan turun kejalan adalah yang menjadi alternatif terakhir bagi sebagian banyak kalangan. yang udah duduk jadi lupa dan pura pura tuli telinga dan mata hatinya, yang belum "duduk" juga kepingin menggeser yang sudah duduk. sampai kapan dunia ini tenang..???


Tapi emang kalau tidak ada seperti ini tidak lengkap dunia ini, mustahil menumpas kejahatan di dunia, kalau misal kejahatan di dunia mampu tertumpas, Syetan pada pusing dong :D, mereka gak dapet kerjaan dan hasilnya akan banyak Syetan syetan pengangguran dimana mana, trus Syetan syetan pada demo minta kerjaan, kan gak lucu dong..
kembali lagi ke soal kerusuhan, sebenarnya kalau kita bilang kenapa manusi sekarang sukanya pada rusuh? suka pada berantem, suka membunuh? sebenarnya pertanyaan ini sudah muncul dari zaman nabi adam dulu, yang menjadikan rusuh itu adalah tingkat persaingan, rata rata manusia mulai kepingin bersaing dengan manusia yang lain, nah. karena tidak ada titik temu dalam persaingan tersebut akhirnya salah satu pihak kepingin mengungkapkan isi hatinya dengan cara cara yang tidak lazim.
"kalau kalah bersaing ya harus mengakui kalah dong, jangan lantas kepingin menjatuhkan sang pemenang" itulah mungkin kalimat yang layak diucapkan oleh pihak pemenang, tapi di pihak yang kalah selalu bilang: " kalau kamu menang karena jujur dan tidak curang ya saya tetep akan terima, tapi kenyataannya kamu main curang dalam memenangkan persaingan ini". apakah harus seperti itu terus ..??
Akhir kata: kalau kerusuhan itu menjadikan alternatif terakhir dalam mencapai kesepakatan, maka hal itu emang udah naluri manusia, manusia yang hakiki adalah manusia yang suka rusuh, tapi Manusia yang beradab adalah manusia yang cinta dengan perdamaian, manusia yang cinta dengan azaz musyawarah untuk mufakat, saling menghormati antar sesama. mungkin begitu kira kira.

ps: pertanyaan atau pernyataan yang sering muncul adalah:
  1. Demonstrasi itu kan sarana untuk tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara
  2.   ini kan sebuah proses bung, jangan anggap remeh sebuah proses
  3. trus kalau kagak demo emang ada alternatif lain..??
  4. emang kamu bisa merubah dunia dengan senyuman? dimana mana hanya tersenyum ("gila kaleeee")
ada lagi pertanyaan yang ada di diri kita..??
we can only hope and always hope. but when our expectations will materialize?

No comments:

Post a Comment